Klinik Apollo, JakartaPenyakit raja singa pada wanita merupakan infeksi menular seksual (IMS) yang ditandai dengan luka.

Luka akibat raja singa yang bisa bersarang di vagina, mulut, atau dubur biasanya tidak nyeri sehingga banyak yang menyepelekan.

Hal yang harus diketahui, penyakit raja singa pada wanita sangat berbahaya karena dapat menular dengan cepat, baik kepada orang dewasa maupun bayi.

Jika hal ini terjadi pada ibu hamil, penyakit yang disebut sebagai sifilis ini tentu akan berdampak pada bayi dan terjadilah sifilis kongenital.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Kondisi yang Menyebabkan Penyakit Raja Singa pada Wanita

Penyebab utama dari penyakit raja singa adalah bakteri Treponema pallidum.

Meski raja singa dapat terjadi pada siapa pun, kondisi tertentu pada tubuh wanita dapat meningkatkan risiko penyakit ini.

Berikut adalah lima kondisi yang dapat membuat wanita rentan terhadap penyakit sifilis.

1. Bersanggama secara Tidak Sehat

Wanita yang terlibat sejumlah perilaku sanggama yang tidak sehat mempunyai risiko yang lebih tinggi terhadap infeksi Treponema pallidum.

Adapun berbagai perilaku yang dimaksud adalah memiliki banyak pasangan atau tidak menggunakan kondom secara konsisten.

2. Aktivitas Seks yang Berulang-ulang

Aktivitas seks memang menjadi kebutuhan dalam suatu hubungan antara suami dengan istri di rumah.

Namun, aktivitas seks yang terjadi secara berulang-ulang tanpa memakai kondom dapat meningkatkan kerentanan terhadap penyakit kelamin ini.

3. Kehidupan Seksual pada Usia Muda

Perempuan yang memulai kehidupan seksual pada usia yang lebih muda memiliki risiko yang lebih tinggi, lo.

Hal tersebut, tentunya ketika perempuan ini tidak memiliki wawasan pendidikan seksual yang memadai.

4. HIV/AIDS

Jika ada seseorang yang menderita HIV/AIDS, biasanya, sistem kekebalan tubuhnya akan mengalami penurunan secara signifikan.

Dalam kondisi tubuh yang lemah seperti itu, penderita HIV/AIDS sangat-sangat mudah terkena penyakit raja singa.

5. Seks dengan Pasangan yang Terinfeksi

Terakhir, kondisi yang dapat memicu penyakit raja singa pada wanita adalah berhubungan seks dengan pasangan yang terinfeksi.

Mengapa bisa rentan? Karena masalah kesehatan ini termasuk infeksi yang menular secara seksual melalui kontak langsung dengan luka terbuka.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan pencegahan dan konsultasi medis secara berkelanjutan agar terhindar dari penyakit ini.

Apa Saja Gejala atas Penyakit Raja Singa pada Wanita?

Pada tahap pertama atau sifilis primer, akan ada luka yang muncul dengan 10–90 hari setelah bakteri masuk ke tubuh.

Selain itu, berikut adalah berbagai macam gejala dari penyakit raja singa pada wanita.

1. Ruam

Setelah luka sembuh (bisa 3–6 pekan), wanita yang terinfeksi raja singa bisa mengalami ruam yang muncul di seluruh tubuh.

Ruam ini kerap kali tidak gatal dan berlangsung selama beberapa minggu sebelum menghilang.

2. Lelah dan Malaise

Sifilis sering kali disertai dengan gejala umum, seperti lelah yang berlebihan, malaise, dan demam ringan.

Kondisi ini dapat membuat penderitanya merasa lemah secara umum dan kurang berenergi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Malaise atau rasa tidak enak badan secara keseluruhan, juga sering dirasakan oleh individu yang terinfeksi sifilis.

Gejala ini mungkin tidak selalu dihubungkan langsung dengan PMS, tetapi dapat menjadi tanda peringatan bahwa tubuh sedang berjuang melawan infeksi.

3. Nyeri Sendi dan Otot

Beberapa wanita dengan raja singa dapat mengalami nyeri pada sendi dan otot, mirip dengan gejala flu.

Gejala ini sering kali tidak spesifik dan bisa dianggap sebagai gejala umum.

Namun, pada wanita yang terkontaminasi bakteri, rasa nyeri bisa menjadi tanda akan infeksi bakteri pada tubuh.

Cara Menyembuhkan Penyakit Raja Singa

Raja singa pada wanita yang terdeteksi pada tahap awal, baik itu tahap primer atau sekunder, memiliki prospek pengobatan yang lebih baik.

Pengobatan penyakit raja singa pada wanita biasanya melibatkan pemberian suntikan antibiotik.

Namun, untuk seseorang yang memiliki alergi terhadap obat tertentu, dokter akan memilih antibiotik alternatif.

Penting untuk dicatat! Pengobatan sifilis dapat menimbulkan efek samping jangka pendek yang muncul dalam waktu 24 jam. Misalnya, demam dan menggigil.

Artikel Terkait: 6 Komplikasi Sifilis Yang Berbahaya, Obati Supaya Tidak Terjadi

Jangan Diam, Konsultasi Penyakit Raja Singa di Klinik Apollo!

Siapa, sih, yang ingin menderita penyakit raja singa? Tentu tidak, bukan? Masalahnya, penyakit ini bisa mengancam jiwa.

Terlebih, bagi wanita hamil yang mengalami raja singa, kesehatan dirinya serta buah hati terancam, lo!

Oleh karena itu, sebelum infeksi penyakit raja singa menyebar terlalu jauh, konsultasikan dengan dokter di Klinik Apollo.

Jika mencurigai penyakit raja singa pada wanita, hubungi 081212306882 (WhatsApp) atau kunjungi kontak kami.

Senin – Minggu 10.00 – 20.00

VISI & MISI

Mengedepankan sisi profesionalisme dalam bekerja serta mengedepankan kode etik kedokteran dan pengobatan penyakit kelamin untuk kesembuhan pasien secara menyeluruh.

Menjadi klinik spesialis kelamin dengan pelayanan kesehatan terbaik yang mengedepankan profesionalisme, keilmuan serta orientasi pasien sehingga dapat tercapai kesehatan yang berkualitas.

Butuh Bantuan Kami?

Segera konsultasikan penyakit kelamin Anda di Klinik Apollo.