Klinik Apollo – Sifilis bisa mengintai siapa saja, salah satunya adalah ibu hamil. Ketika terinfeksi, infeksi tidak hanya menggerogoti pengidap.

Akan tetapi, infeksi sifilis pada ibu hamil bisa berpengaruh terhadap bayi yang sedang dikandungnya.

Maka dari itu, berhati-hatilah dalam bersanggama dan jalani pemeriksaan dini untuk mencegah penyakit tersebut yang dikenal sebagai “raja singa”.

Kami akan membahas seputar sifilis pada ibu hamil. Bagi Anda yang ingin mempunyai bayi atau sedang mengandung, artikel ini perlu disimak.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Penyebab Sifilis pada Ibu Hamil

Penyebab sifilis adalah Treponema pallidum. Treponema pallidum merupakan bakteri yang hidup di dalam tubuh manusia.

Sifilis dapat menyebar melalui hubungan seks dengan cepat. Aktivitas tersebut mencakup vaginal, anal, atau oral tanpa penggunaan kondom.

Tidak cuma melalui percintaan, penyakit kelamin ini juga juga bisa ditularkan melalui sentuhan dengan kulit yang mengandung bakteri.

Kalau sampai calon atau yang sudah menjadi ibu tidak memeriksa dan mengatasi sifilis, calon bayinya bisa mengalami infeksi.

Infeksi pada bayi disebut sifilis kongenital. Hal ini terjadi saat bayi lahir melalui vagina ibunya yang memiliki luka.

Gejala Raja Singa yang Terjadi pada Ibu Hamil

Setiap ibu hamil mempunyai gejala raja singa yang berbeda. Hal ini berdasarkan tingkat keparahan infeksi yang ibu derita.

Berikut adalah ciri-ciri sifilis pada ibu hamil berdasarkan stadiumnya.

1. Sifilis Primer

Gejala awal sifilis adalah luka kecil, keras, dan tidak terasa sakit. Luka tersebut bernama chancre.

Luka yang bernama chancre ini sering sekali terlihat di genitalia atau mulut. Chancre terbentuk dalam waktu 3–12 pekan pascainfeksi.

2. Sifilis Sekunder

Sifilis stadium dua atau sekunder akan menimbulkan luka dan ruam di telapak tangan. Pada tahap kedua, demam menyertai keduanya.

Selain demam, wanita yang mempunyai ruam dan luka juga bisa saja mengalami sakit tenggorokan, kerontokan bulu, penurunan berat badan, dll.

3. Sifilis Laten

Jika sifilis sekunder tidak diobati, gejalanya mungkin menghilang sementara. Namun, bisa kembali dan berkembang menjadi tersier.

Perkembangan ini memakan waktu 2–3 tahun karena bakteri tetap berada di tubuh dalam kondisi laten.

4. Sifilis Tersier

Tersier merupakan stadium akhir dari sifilis. Jika seorang ibu hamil sudah ada di tahap sifilis tersier, pengobatan mungkin akan lebih sulit.

Mengapa demikian? Karena organ-organ tubuh yang mengalami kerusakan. Organ tubuh yang rusak pun akan menurunkan kualitas hidup.

Ketahuilah bahwa para individu yang sudah mencapai stadium akhir ini bisa terancam nyawanya.

Selain itu, dapat mengalami peradangan selaput otak, tulang belakang rusak, kebutaan, kelumpuhan, dan pembesaran pembuluh darah.

Seperti Apa Penggobatan Sifilis?

Antibiotik merupakan pilihan utama dalam mengobati infeksi primer dan sekunder pada sifilis.

Sebelum memulai pengobatan, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan dan tes alergi untuk memastikan keselamatan pasien.

Bagi pasien yang alergi terhadap antibiotik tertentu, beberapa jenis obat oral alternatif juga tersedia.

Pemilihan obat oral alternatif ini dapat menjadi pilihan pengobatan.

Berbagai Dampak Sifilis yang Bisa Terjadi pada Ibu Hamil

Tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan pada ibu saat kehamilan. Pengidap memerlukan penanganan segera karena bakteri bisa menginfeksi janin.

Selain infeksi pada bayi, berikut sejumlah dampak sifilis pada ibu hamil yang signifikan.

  • Janin mengalami kematian, terutama pada kasus yang parah.
  • Meningkatkan risiko kelahiran prematur, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada bayi.
  • Risiko abortus spontan (keguguran) pada ibu hamil yang terinfeksi meningkat secara drastis.
  • Bayi lahir dengan berat badan rendah.

Jika seorang ibu berhasil melahirkan bayi saat mengidap sifilis, penting untuk melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap bayinya.

Kalau tidak, gejala sifilis kongenital bisa muncul. Kemunculannya sekitar dua tahun atau lebih setelah bayi lahir.

Artikel Terkait: Untuk Para Ibu, Begini Cara Mencegah Sifilis Kongenital

Pentingnya Berkonsultasi tentang Sifilis di Klinik Apollo saat sedang Hamil

Ingin memastikan penyakit sifilis Anda dan juga kesehatan bayi dalam kandungan selama kehamilan? Berkonsultasilah di Klinik Apollo.

Temukan dukungan yang Anda butuhkan dari tim medis kami yang berpengalaman. Jangan biarkan kekhawatiran melanda.

Sifilis pada ibu hamil berbahaya. Oleh karena itu, memastikan kondisi terkini antara Anda dan buah hati sangatlah penting.

Hubungi kami melalui WhatsApp di nomor 081212306882 atau kunjungi kontak kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Bagikan

Senin – Minggu 10.00 – 20.00

VISI & MISI

Mengedepankan sisi profesionalisme dalam bekerja serta mengedepankan kode etik kedokteran dan pengobatan penyakit kelamin untuk kesembuhan pasien secara menyeluruh.

Menjadi klinik spesialis kelamin dengan pelayanan kesehatan terbaik yang mengedepankan profesionalisme, keilmuan serta orientasi pasien sehingga dapat tercapai kesehatan yang berkualitas.

Butuh Bantuan Kami?

Segera konsultasikan penyakit kelamin Anda di Klinik Apollo.