Klinik Apollo – Setiap ibu yang sedang hamil wajib menjaga kesehatannya sebaik mungkin karena kutil kelamin bisa menyerang kapan saja.

Tidak hanya menyerangnya, kutil kelamin yang diderita saat hamil bisa berimbas kepada janin dalam kandungan. Maka dari itu, hati-hati dengan penyakit kelamin ini.

Dalam tulisan yang ringan ini, kami akan membahas mengenai kutil kelamin pada ibu hamil, mulai dari penyebab hingga dampaknya terhadap janin. Berikut informasinya!

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Kenapa Kutil Kelamin Bisa Muncul pada Ibu Hamil?

Seorang ibu yang sedang hamil cenderung lebih rentan terhadap kondisi yang disebut juga sebagai penyakit jengger ayam karena adanya perubahan dermatologis yang terjadi selama kehamilan.

Pada umumnya, kutil pada ibu hamil muncul terutama selama trimester ketiga. Selain di vagina, selama masa kehamilan, kutil juga dapat tumbuh di area seperti ketiak, payudara, dan leher.

Kutil kelamin pada ibu hamil terjadi karena perubahan hormonal yang signifikan selama kehamilan, terutama peningkatan kadar hormon progesteron.

Kenaikan hormon ini dapat memengaruhi sel-sel kulit dan membran mukosa, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi Human papillomavirus (HPV) untuk berkembang.

HPV adalah virus yang menjadi penyebab kutil kelamin. Selanjutnya, sistem kekebalan tubuh ibu hamil cenderung melemah untuk mencegah penolakan janin yang berkembang.

Kekebalan yang berkurang dapat membuat tubuh sulit melawan infeksi, termasuk infeksi HPV.

Selain itu, perubahan sirkulasi darah dan pembesaran pembuluh darah selama kehamilan juga dapat memberikan jalur yang lebih mudah bagi virus untuk menyebar.

Nah, bagaimana dengan faktor risikonya? Mungkin, sang ibu pernah mengalami penyakit menular seksual sebelumnya, berhubungan seks tanpa kondom, atau merokok secara masif.

Gejala yang Terasa pada Wanita Hamil

Wanita hamil yang mengalami kutil kelamin dapat mengalami gejala yang bermacam-macam, salah satunya begitu jelas, yakni benjolan kecil, lunak, atau kasar di area Miss V.

Benjolan ini bisa terasa gatal atau menyebabkan ketidaknyamanan. Selain itu, beberapa wanita ada yang merasakan nyeri atau terbakar di area kulit yang terinfeksi.

Perubahan pada ukuran atau warna kutil juga mungkin terjadi seiring waktu.

Sekalipun demikian, tidak semua kasus menimbulkan gejala yang terasa, dan beberapa wanita mungkin mengalami kutil tanpa adanya pertanda yang jelas.

Kendati demikian, pada ibu yang sedang berada dalam masa kehamilan, hormon yang berubah dan sistem daya tahan tubuh lemah dapat membuat penyakit ini menimbulkan sensasi-sensasi tidak nyaman.

Pemeriksaan dan Pengobatan Kutil Kelamin pada Ibu Hamil

Pada ibu hamil yang diduga mengalami infeksi menular seksual ini, pemeriksaan dan pengobatan harus dilakukan dengan hati-hati demi keamanan ibu dan janin.

Pemeriksaan awal yang bisa dilakukan pada ibu hamil yang terduga mengalami infeksi HPV biasanya melibatkan wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan laboratorium.

Wawancara medis dilakukan secara mendalam untuk mengidentifikasi gejala dan riwayat kesehatan.

Setelah itu, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda kutil kelamin atau lesi yang mungkin terjadi.

Prosedur pemeriksaan ini dilakukan dengan memperhatikan gejala fisik seperti benjolan atau pertumbuhan yang tidak lazim di alat kelamin.

Kemudian, dokter dapat melanjutkan pengecekan medis dengan tes di laboratorium (asam nukleat, biopsi, dan pap smear).

Sementara itu, pengobatan kutil kelamin pada ibu hamil dapat menggunakan prosedur pengangkatan kutil atau penggunaan obat topikal.

Namun, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis yang berpengalaman dalam merawat ibu hamil agar dapat memilih opsi pengobatan yang paling tepat dan aman.

Artikel Terkait: Mirip, Ketahui Perbedaan Kutil Kelamin Dan Daging Tumbuh

Apa Dampak Penyakit Ini pada Janin?

Kutil kelamin dapat memiliki dampak pada janin, terutama jika infeksi HPV menyebar ke area genital yang terlibat dalam persalinan.

Beberapa dampak yang mungkin timbul pada janin adalah sebagai berikut.

  • Infeksi: Jika ibu memiliki kutil kelamin pada saat persalinan, yang terletak di area panggul atau vagina, ada risiko bahwa bayi dapat terinfeksi saat melewati jalan lahir. Infeksi. Akibatnya, tenggorokan bayi akan ditumbuhi kutil.
  • Peningkatan risiko persalinan caesar: Kalau kutil kelamin yang aktif terdapat di area panggul atau vagina ibu pada saat bersalin, dokter mungkin merekomendasikan persalinan melalui operasi caesar untuk mengurangi risiko penularan HPV kepada bayi.
  • Komplikasi pada bayi: Dalam kasus yang sangat jarang, infeksi HPV pada bayi baru lahir dapat menyebabkan komplikasi pada saluran pernapasan.

Penting untuk dicatat bahwa sebagian besar ibu hamil dengan kondiloma akuminata dapat melahirkan secara alami tanpa menyebabkan kerugian pada bayi.

Namun, dokter akan melakukan evaluasi menyeluruh dan memberikan rekomendasi terbaik berdasarkan kondisi spesifik dan perkembangan infeksi HPV.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Dapatkan Pengobatan Kutil Kelamin yang Aman di Klinik Apollo

Anda adalah seorang wanita yang mengalami kutil kelamin? Jangan khawatir, keresahan Anda teratasi jika melangsungkan pengobatan di Klinik Apollo.

Selain biayanya yang terjangkau, Apollo pun mempunyai dokter-dokter profesional yang dapat menjalankan pengobatan yang aman untuk setiap pasien.

Manfaatkan kesempatan ini untuk mengatasi kutil yang merajalela. Konsultasikan segera sebelum perawatan.

Konsultasi gratis bisa didapatkan hanya dengan mengklik tautan di atas!

Senin – Minggu 10.00 – 20.00

VISI & MISI

Mengedepankan sisi profesionalisme dalam bekerja serta mengedepankan kode etik kedokteran dan pengobatan penyakit kelamin untuk kesembuhan pasien secara menyeluruh.

Menjadi klinik spesialis kelamin dengan pelayanan kesehatan terbaik yang mengedepankan profesionalisme, keilmuan serta orientasi pasien sehingga dapat tercapai kesehatan yang berkualitas.

Butuh Bantuan Kami?

Segera konsultasikan penyakit kelamin Anda di Klinik Apollo.