Klinik Apollo – Faktor risiko klamidia menjadi sorotan utama dalam ranah kesehatan reproduksi.
Klamidia, sebuah infeksi menular seksual (IMS) yang umum, kerap kali hadir tanpa gejala, tetapi dapat menimbulkan dampak serius pada kesehatan reproduksi.
Wanita menjadi kelompok yang rentan terhadap infeksi ini jika dibandingkan dengan laki-laki.
Silakan simak artikel yang membahas faktor-faktor risiko klamidia yang dapat meningkatkan prevalensi infeksi agar mempunyai pemahaman yang lebih dalam tentang kompleksitas dan dampaknya.
>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<
Apa Sajakah Faktor Risiko dari Penyakit Klamidia?
Klamidia (chlamydia) adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis, bakteri yang menular melalui seks vaginal, oral, anal, dan sentuhan organ intim.
Bakteri ini bergantung pada manusia. Dari manusia, Chlamydia trachomatis membutuhkan molekul energi, nutrisi, dan berbagai unsur penting lainnya.
Bakteri ini dapat menyerang saluran reproduksi, termasuk uterus, tuba falopi, dan rahim pada wanita, serta saluran reproduksi pada pria.
Beberapa faktor risiko penyakit klamidia yang dapat meningkatkan adalah sebagai berikut.
- Prinsip seksual yang tidak aman: Salah satu faktor berisiko tinggi yang dapat menyebabkan klamidia adalah aktivitas seks yang tidak aman, yang mencakup hubungan intim tanpa alat kontrasepsi, bergonta-ganti mitra seks, dan sebagainya.
- Memiliki riwayat infeksi menular seksual sebelumnya: Orang yang pernah mengalami IMS, sifilis, misalnya, mungkin terpapar dengan pasangan seksual yang meningkatkan penularan klamidia. Pasangan seksual yang memiliki IMS dapat menjadi sumber penularan.
- Sudah aktif secara seksual sejak muda: Paparan lebih rentan terjadi pada wanita atau pria yang sudah aktif berhubungan seksual sejak muda. Pada banyak masyarakat, usia awal aktivitas seksual dapat bervariasi dan terpengaruh juga oleh faktor-faktor seperti budaya, norma agama, dan edukasi seksual.
- Wanita hamil tanpa pemeriksaan kesehatan seksual: Wanita hamil tanpa pemeriksaan kesehatan seksual memiliki risiko tinggi terkena kondisi ini. Tanpa pemeriksaan, infeksi yang tidak terdeteksi dapat menyebabkan komplikasi serius pada ibu hamil dan janin.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Seseorang yang memiliki kondisi kekebalan tubuh yang kurang optimal lebih rentan terhadap penularan bakteri penyebab klamidia, yang dapat menyebabkan IMS jika tidak tertangani dengan baik.
Artikel terkait: Pencegahan Klamidia, Simak 5 Cara Ampuh Berikut Ini!
Pentingnya Menyadari Pencegahan dan Pengelolaan Klamidia
Penting untuk diingat bahwa klamidia dapat menyebabkan infeksi tanpa menimbulkan gejala yang jelas sehingga memerlukan tindakan tegas dan teratur.
Pemeriksaan kesehatan dan penerapan praktik seksual yang aman menjadi hal yang sangat penting untuk pencegahan dan pengelolaan klamidia.
Klamidia termasuk penyakit yang bisa sembuh. Jika Anda terinfeksi kuman jahat dari penyakit tersebut, jangan ragu untuk menghubungi dokter.
Peran dokter sangat membantu. Mereka dapat menindaklanjuti keluhan Anda dengan berbagai cara yang tepat ketika memeriksa dan mengobati.
>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<
Konsultasi Lebih Lanjut Terkait dengan Klamidia di Klinik Apollo
Apakah ketidakpastian seputar Klamidia mengganggu kedamaian pikiran Anda? Jangan biarkan rasa khawatir merajalela, temukan solusi yang pasti di Klinik Apollo!
Kami memahami bahwa ketika pertanyaan tentang faktor risiko Klamidia muncul, kebutuhan akan pemahaman yang mendalam menjadi penting.
Dengan tim medis berpengalaman kami, Anda tidak hanya mendapatkan konsultasi, tetapi juga solusi yang terarah untuk mengatasi ketidakpastian tersebut.
Klik tautan konsultasi yang terlampir di atas untuk berkonsultasi dengan dokter secara langsung. Konsultasi online gratis dan data pribadi Anda akan terjaga!
JAM OPERASIONAL
Senin – Minggu | 10.00 – 20.00 |