Apa itu Fimosis?
Fimosis adalah kondisi kulup penis (preputium) tidak dapat ditarik atau ditarik sepenuhnya ke belakang, menutupi kepala penis. Hal ini bisa terjadi akibat kulup terlalu ketat atau adanya jaringan parut.
Kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan dan kenyamanan seksual pria. Artinya, fimosis bukanlah sesuatu yang boleh diabaikan begitu saja.
Gejala Fimosis
Gejala fimosis meliputi:
- Kesulitan Mengeluarkan Kepala Penis: Sulit atau bahkan tidak bisa menarik kulup untuk menampakkan kepala penis.
- Nyeri dan Ketidaknyamanan: Rasa sakit atau tidak nyaman saat mencoba menarik kulup atau saat ereksi.
- Pembengkakan dan Peradangan: Kulit kulup yang merah, bengkak, atau meradang.
- Kesulitan Buang Air Kecil: Sulit buang air kecil karena lubang kulup terlalu sempit, menyebabkan aliran urin terganggu.
- Infeksi Rekuren: Sering mengalami infeksi saluran kemih atau kulit pada penis.
- Bau Tak Sedap atau Sekresi Berlebihan: Adanya sekresi yang berlebihan pada bagian bawah kulup atau bau tak sedap.
- Perdarahan: Terkadang, bisa terjadi perdarahan atau iritasi akibat gesekan atau trauma pada kulup.
Faktor Penyebab
Kondisi di mana kulup penis tidak dapat ditarik ke belakang secara normal, dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:
- Kulup Terlalu Ketat: Kulup memiliki bukaan yang sempit sehingga sulit ditarik ke belakang.
- Infeksi atau Peradangan: Infeksi atau peradangan kronis pada sekitar kulup dapat menyebabkan penyempitan kulup.
- Jaringan Parut: Adanya jaringan parut akibat infeksi, trauma, atau iritasi.
- Reaksi Balik (Balanitis Xerotica Obliterans): Ini adalah kondisi kulup mengalami penyusutan dan penyempitan akibat reaksi peradangan.
- Pemakaian Keras atau Trauma: Penggunaan yang kasar pada kulup atau cedera akibat trauma dapat mengarah pada fimosis.
- Phimosis Akibat Disfungsi Endotel Vaskular: Gangguan pada pembuluh darah dapat mempengaruhi fungsi dan elastisitas kulup.
- Kondisi Medis Lainnya: Beberapa kondisi medis seperti diabetes, dermatitis, atau psoriasis juga dapat mempengaruhi kulup dan menyebabkan fimosis.